Salah satu bagian penting dalam suatu ruangan adalah Plafon. Plafon, atau dikenal sebagai langit-langit, memiliki fungsi praktis dan estetis. Secara praktis, plafon menjadi batas atas dari suatu ruangan. Plafon, terutama pada hunian satu lantai, juga berfungsi sebagai insulator atau peredam, baik untuk panas dari atap, atau suara, khususnya pada rumah beratap genteng atau metal.
Secara estetika, plafon dapat menambah keindahan ruangan. Elemen ini menutupi berbagai sistem kabel atau sistem perpipaan yang ada di baliknya. Ada berbagai material yang dapat anda gunakan sebagai plafon.
Berikut ini adalah jenis plafon berdasarkan material yang sering digunakan.

Asbes
Bagi generasi lama, bahan plafon yang paling sering diingat dan dipakai adalah asbes. Jenis plafon menggunakan asbes memang sangat populer digunakan untuk bangunan lama, bahkan menjadi sinonim dari bahan plafon. Asbes merupakan serat mineral, disebut asbestos, yang menjadi campuran semen dalam papan plafon. Asbes dikenal tahan air dan api, awet, namun mudah retak. Harganya juga sangat terjangkau. Namun sejak berbagai penelitian menyimpulkan bahwa terkena paparan atau menghirup asbestos dapat menyebabkan berbagai penyakit pernafasan dan bahkan kanker, asbes telah dilarang mulai 1975-an.
Triplek
Alternatif material plafon yang harganya lumayan terjangkau adalah triplek. Jenis plafon berbahan triplek berbobot enteng dan mudah dibentuk serta dipasang. Triplek juga fleksibel—tidak getas seperti asbes—dan bisa menjadi penopang. Walau begitu, daya tahan triplek terhadap api dan air kurang baik. Umumnya triplek yang digunakan sebagai plafon memiliki ketebalan 2-5 mm.

Gypsum
Selain asbestos, bahan mineral lain yang sering digunakan sebagai plafon adalah Gypsum. Gypsum ditambang dan kemudian diproses menjadi lembaran-lembaran yang kemudian digunakan sebagai plafon.
Sebagai material plafon, Gypsum dikenal ringan dan gampang untuk dibentuk. Gypsum seringkali dipakai untuk membuat desain plafon dengan yang rumit. Walau begitu, material yang dikenal sejak awal abad 20 ini perlu perlindungan ekstra dari air. Dibanding tripleks, jenis plafon berbahan Gypsum hadir dengan permukaan lebih mulus.

GRC
Material saat ini yang populer sebagai plafon adalah papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement). Seperti namanya, jenis plafon dengan material GRC memiliki komposisi mirip papan asbes, hanya saja papan GRC menggunakan serat kaca, bukan asbestos.
Tekstur GRC mirip beton namun lentur, Fleksibel mirip Gypsum dan GRC juga tahan air dan api sehingga lebih awet. Lebih dari itu, GRC juga aman untuk kesehatan. Harga GRC juga sangat terjangkau apabila mempertimbangkan kelebihannya.
PVC
Material plafon yang juga semakin populer untuk hunian adalah papan PVC (Polivynil Chloride). Anda mungkin lebih mengenal PVC sebagai pipa air plastik. Namun begitu, saat ini anda juga menjumpainya sebagai material plafon.
Jenis plafon PVC dikenal tahan air dan rayap, sangat ringan, lentur, serta sangat awet. Penampilannya juga sangat kekinian. Selain itu, plafon PVC juga mudah dipasang –karena umumnya dijual dalam keadaan tinggal pasang seperti puzzle.

Kayu
Material kayu untuk plafon. Jika Anda ingin mendapatkan ruangan yang terkesan rapi dan hangat, jenis plafon kayu dapat menjadi pilihan. Plafon kayu memberi kesan natural yang tidak lekang waktu.
Ada berbagai pilihan kayu berkualitas sebagai plafon, seperti kayu sungkai, merbau, sonokeling jati, meranti, nyatoh, dan lainnya. Dibandingkan dengan berbagai material plafon sebelumnya, kayu memiliki harga jauh lebih tinggi. Pemasangan dan perawatannya juga lebih rumit. Namun begitu, desain plafon menggunakan kayu memiliki nilai estetika yang tidak dimiliki material plafon lainnya.
Setelah mengenal berbagai jenis plafon berdasarkan material diatas, sekarang tinggal menentukan jenis material yang cocok untuk plafon anda.